" merdekaa!! Berkibarlah merah-putihku!"
Hati ini tiba2 getir, menyadari bahwa esok adalah HUT Kemerdekaan RI ke-63th yang perayaannya tlah menjadi pesta rakyat bertahun-tahun lamanya. Lumayan lah untuk sekedar melupakan kerumitan hidup yang tiada habisnya.
Benarkah negri ini telah menghirup udara kemerdekaan selama 63th lamanya?
Benarkah negri ini telah terbebas dari belenggu penjajahan?
Sementara apa yang kulihat, kudengar,kurasakan adalah situasi bahwa negri ini terkungkung oleh penjajahan kesengsaraan, perbudakan materialisme dan hawa nafsu yang rendah.
Kesulitan hidup dimana-mana, sementara korupsi dan foya-foya tak terbendung di kalangan elit, pembunuhan, penganiayaan, perzinahan, pencurian dan perampokan menjadi makanan sehari-hari dalam pemberitaan semua media tanah air. Poknya aneka bentuk penyimpangan terjadi di segala usia dan lapisan masyarakat, tidak hanya dilakukan oleh lelaki, namun oleh para wanitanya juga
Kekerasan tlah begitu mendekat ke lingkungan dimana anak-anak dan handaitaulan kita berada. Bukan lagi di hutan-hutan perawan atau di peloksok di negri entah berantah nun jauh di mana. Tetapi telah masuk ke rumah-rumah di sekitar kita, masyaAllah.. naudzubillahi min dzalik.
Hati ini tersayat, ketika bayi-bayi mungil, anak-anak, dewasa laki-laki atau wanita dan manula nya dirajang bak bawang dibuang tak di sayang di mana saja. Ketika gadis remaja terenggut kesuciannya dengan paksa atau sukarela. Ketika anak-anak kita akhirnya terlibat narkoba. Ketika anak-anak kita yang laki-laki juga wanitanya bergabung dalam geng brutal. Dan semuanya itu terusss terjadi seperti menjadi hal biasa tanpa ada akibatnya.
Apa yang terjadi pada negri yang mengaku-ngaku menjunjung tinggi PANCASILA dan UUD'45 ini? siapa yang salah hingga fenomena ini terjadi dan kian membuncah bagai api yang sulit dipadamkan? Sampai kapan semua ini akan terjadi?
Merdeka!! yel ini terpekik sambil miris..
Pesta Kemerdekaan hanya menjadi sebuah euphoria sesaat yang tak memberi semangat perubahan. Tak ada bedanya dengan peringatan kemerdekaan pada tahun-tahun yang tlah berlalu. Negriku tetap merintih..
Berbenahlah negriku...
Kami merindukan kesejahteraan
dimana anak-anak bisa tumbuh dan belajar dengan tenang..
"Mana mungkin kami dapat tumbuh dan belajar, bila orang tua kami kesulitan memenuhi kebutuhan mendasar untuk hidup ini?"
Kami merindukan udara dan lingkungan yang bersih, aman dan teratur
agar kami dapat menikmati alam negri yang indah ini sebagai anugrah yang Kuasa
Kami merindukan suasana yang tentram dan agamis
agar kami dapat menyusun kekuatan untuk dapat berbakti pada negri ini
karena hidup dibawah naungan agama (aturan hidup) manapun akan menjadi jaminan tercapainya keteraturan hidup. Bukankah keteraturan hidup akan melahirkan keadilan dan kesejahteraan bagi semua?
Berbenahlah negriku..
demi tunas bangsa yang akan terlahir pada jamannya
dan yang akan hidup di masa depan yang penuh tantangan
demi mengangkat harkat rakyat yang sedang sekarat
yang terjajah oleh kemiskinan yang aparat buat
karena hidup merdeka adalah hak tiap umat
Berbenahlah negriku
jangan biarkan kebokbrokan moral menegara
apa jadinya kelak saat bangsa ini bersanding dengan bangsa lainnya?
apaa kata duniaa??
Pilihkan untuk kami pemimpin yang membawa kami menuju perbaikan,
perubahan berarti dan pada pencerahan yang terang benderang
sehingga kebathilan enyah dari bumi ini
berganti dengan keteraturan, keadilan dan kesejahteraan
shg dapat kami rasakan makna KEMERDEKAAN yang seutuhnya..
Bangkitlah Negrikuu!!... harapan itu masih ada..
"gimana..apakah disana sudah merdeka? kemerdekaan apa dan kayak gimana yang diinginkan?"..:)
Friday, August 15, 2008
Berbenahlah negriku
diposting oleh Maya Hirai di 8:19 PM 1 komentar
kategori refresh, setahun sekali
Subscribe to:
Posts (Atom)